Rabu, 01 Mei 2013

Penyuluh : bekerja ikhlas memanen berkah



Banyak orang berpikir bahwa menjadi penyuluh pertanian adalah hal yang sia-sia, tapi bagi kami penyuluh, itu adalah pekerjaan yg sangat istimewa. Dengan penghasilan yang seadanya, kami dituntut untuk mengabdi semaksimal mungkin. Bayangkan saja, kami bukan berhadapan dengan seonggok kertas yang tak akan protes jika kami melakukan kesalahan, atau setetes tinta yang akan dengan mudahnya terhapus jika kami menginginkannya. Kami adalah pegawai  yang harus berhadapan dengan orang-orang yang punya karakter dan watak yang beragam, tingkat pendidikan yang berbeda, atau mungkin adat kebiasaan yang beraneka. Tapi itu bukan acuan kami untuk gentar menjadi seorang penyuluh. Kami bekerja untuk mensejahterakan hidup petani, meskipun sebenarnya kamipun belum tentu sejahtera.
Banyak kendala yang kami hadapi dilapangan. Kadang kami harus bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan petani yang sebenarnya bukan tugas kami untuk menjawabnya, tapi disitulah keunggulan kami penyuluh dibanding pegawai yang lain. Kami harus menjadi manusia yang memiliki seribu ilmu, meski kami hanya menguasai salah satu diantaranya.
Siapa yang tidak bangga jadi penyuluh, kami bekerja tanpa dibatasi waktu, senin sampai senin kembali tdk menjadi halangan untuk kami bekerja. Kamipun tidak punya jam kerja, pagi sampai malam bisa jadi jam kerja kami. Tapi banyak yang tdk memahami ritme kerja kami… kenapa ??? mungkin karena mereka bukan penyuluh.
Ada yang berpikir bahwa menggaji seorang penyuluh hanya menghabiskan anggaran daerah… tapi apa betul??? Alangkah naifnya jika satu yang berbuat, semua terkena dampaknya. Lagi-lagi penyuluh harus berlapang dada menerima semuanya. Jika ada yang bertanya, siapa yang berperan dalam meningkatkan taraf hidup petani, dari yang gagap teknologi menjadi mahir berteknologi, khususnya teknologi dibidang pertanian, mungkin bukan kami penyuluh yang akan disebut. Tapi jika ada yang bertanya, apa yang membuat petani gagal menghasilkan produksi yang maksimal, pasti yang teringat pertama adalah penyuluhnya. Dari sinilah kami memanen pahala… mungkin dunia sulit kami raih, tapi insya allah akherat sudah kami genggam. Itu salah satu alasan mengapa saya ingin menjadi penyuluh pertanian.

0 komentar:

Posting Komentar